Thursday, July 12, 2001

Stasi tak terhingga

STASI TAK TERHINGGA
kr : nang
buat: eka budianta

tak hanya jakarta, chris

kudatangi negeri-negeri asing
persinggahan tak terhingga

dalam mimpiku

seorang yang mabuk kata-kata
menulis surat untukmu:

"inilah negeri itu,

kita bertatap mata,
rindu sekali"

depok, 1999

Wednesday, June 13, 2001

Doa penutup Aa gym

Doa Penutup dari AA Gym (K.H. Abdullah Gymnastiar):
----------------------------------------
Wahai Allah yang maha Agung
Karuniakanlah kepada kami keindahan Akhlak, Ya Allah
Kelembutan hati, kesejukan qalbu
Pancarkan dari diri kami, keindahan agama-Mu ya Allah
Pancarkan dari pribadi diri kami, keagungan agama-Mu ya Allah
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi cahaya bagi ummatmu, Ya ALlah
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi penyejuk bagi ummatmu,
menjadi penggelora semangat bagi hamba-hambamu..

Ya Allah cegahkan kami dari segala godaan yang menggelintirkan
Lindungilah kami dari tipu daya setan yang menyesatkan
Lindungi kami dari segala sifat munafiq, ya Allah
Lindungi kami dari segala kemusyrikan
dan lindungi kami dari perbuatan apa pun yang akan menjadi contoh buruk bagi ummatmu

Ya ALlah Engkau adalah tujuan kami
Engkau adalah tumpuan harapan kami
Engkau adalah buah hati kami
Karuniakan kami kesempatan memperbaiki diri, Ya Allah

Ya Allah karuniakan kepada kami para pemimpin yang dapat menjadi
contoh kebaikan bagi kami, contoh kemuliaan bagi kami...
Amiin ya Allah ya Rabbal 'Alamiin.

Aa Gym Quotes

Aa Gym Quotes :
"Orang yang banyak bicara hasil dari mendengar akan menghasilkan pembicaraan yang berkualitas"
"Krisis terbesar pada masyarakat sekarang adalah krisis suri tauladan!"

Sunday, June 03, 2001

thanks to uwha for the nice poems!
Syair Angin Januari

Entah mengapa angin january yang basah masih saja tak mampu mengingatkanmu pada pertautan antara kita
padahal sudah cukup banyak kugoreskan harapan yang menyala-nyala dalam keheningan panjang
juga rinduku ini selalu saja menjadi bahasa hidup
tanpa kau pahami meski kutuang dalam gumpalan air mata
seperti lilin yang senantiasa membeku

Dan syair-syair yang kuanyam selama setahun kini luruh disapu angin.

Tuesday, May 29, 2001

Siapa?

Siapa ?

siapa dia? gadis cantik nan belia?
mataku tertohok duri setan lewat
terpaku di belokan angkot
masih seperti
masih seperti dulu..
iya !
ta mengerti apa keinginan mu
tak jelas tak ragu lagi
mencintaimu

Sunday, May 27, 2001

menulis cinta

: mn

pedih mata oleh tangisan sesal mungkin sudah tak lagi perlu engkau peduli, ataukah masih? kisah-kisah kita telah terkubur dalam diary dan butiran-butiran hail musim gugur. kuning merah dedaunan rontok sebagai helai-helai asa mengukir batu nisan suatu masa.

notasi tertulis di gigi indahmu dalam senyum masih melagukan simfoni dalam nada-nada minor sedang langkah tarianku telah berhenti lama. masih pula kaumainkan musik kamar dalam sayatan lengking biola, menoreh-norehkan merah luka pada layar hitam perjalanan.

(engkau masih lincah juga memainkan jemari pada dawai-dawai nasib, dan kaulempar-lemparkan nada-nada tanpa birama tetap: merah kuning biru tak pernah mencapai ungu)

di lututku kauletakkan dagu mungilmu, dengan seuntai senyum pernah dan musik itu masih mencoba menghibur malam-malamku yang jengah sayatan dawaimu denting harpa dewa-dewa, kelepak lembaran naskah selapik cinta menggigil masih dalam badai, biarlah teruji oleh sejarah!

o, nama yang tak pernah selesai kutulis huruf-hurufnya
saat habis nanti darahku terhisap kuas sebagai tinta
saat itulah mungkin berhasil kutuliskan cinta!




yogyakarta, 20 april 2001: dini hari
[titik nol]